Tak terasa waktu bergulir mengiringi perjalanan Bapaknya Sariyem menyambut bertambahnya usia. Pak... Sariyem nggak bisa ngasih apa-apa di ultah bapak, ya seperti biasanya hanya mendoakan semoga bapak sehat wal'afiat dan ditambah sabar momong anak putu.
Jadi ingat lagunya Ebiet wae rek..rek.
TITIP RINDU BUAT AYAH
Di mata mu masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan
Terpahat di kening mu
Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkah mu kadang gemetar
Kau tetap bertahan
* :
Engkau telah mengerti
Hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipi mu gambaran perjuangan
Bahu mu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkah mu kadang gemetar
Kau tetap setia
Ayah..... oh..
Dalam hening sepi ku rindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anak mu sekarang banyak menanggung beban
***END***
Pak, Sariyem jadi sedih karena kangen. hua hua hua... pingin pulang....!!!!!!!!!
Jadi ingat lagunya Ebiet wae rek..rek.
TITIP RINDU BUAT AYAH
Di mata mu masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan
Terpahat di kening mu
Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkah mu kadang gemetar
Kau tetap bertahan
* :
Engkau telah mengerti
Hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipi mu gambaran perjuangan
Bahu mu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkah mu kadang gemetar
Kau tetap setia
Ayah..... oh..
Dalam hening sepi ku rindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anak mu sekarang banyak menanggung beban
***END***
Pak, Sariyem jadi sedih karena kangen. hua hua hua... pingin pulang....!!!!!!!!!
No comments:
Post a Comment